Blok diagram Pemancar FM Stereo. Dalam sebuah pemancar FM
(Frequency Modulation), proses modulasi mengakibatkan perubahan frekuensi
sinyal pembawa berupa deviasi frekuensi yang besarnya sebanding dengan
amplitudo sinyal pemodulasi (pesan). Berbeda dengan pemancar AM pada umumnya,
pemodulasian dilakukan pada tingkat modulator yang merupakan awal dari tingkat
osilator.
Untuk lebih jelasnya kita perhatikan blok diagram sebuah
pemancar FM sederhana :
Blok Diagram Pemancar FM Stereo
1. Encoder
Bagian ini merupakan tahap awal masukan yang berasal
dari audio-prosessordan hanya ada pada sistem pemancar FM stereo. Pada
sistem pemancar mono bagian ini tidak ada. Encoder mengubah sinyal
perbedaan L dan R menjadi sinyal komposit 38 kHz termodulasi DSBSC. Lebih
jelasnya silahkan baca artikel saya mengenai Sistem
Pemancar FM Stereo.
2. Modulator FM/PM
Modulator FM (Frequency Modulation) atau dapat juga berupa
modulator PM (Phase Modulation). Prinsip dasarnya adalah sebuah modulator
reaktansi. Pada FM, sinyal audio level daya rendah mengguncang reaktansi
kapasitif dari varaktor deoda untuk menghasilkan deviasi frekuensi osilator.
Amplitudo tertinggi sinyal audio berakibat pada turunnya nilai kapasitansi
(naiknya reaktansi kapasitif) varaktor sehingga frekuensi osilator berada pada
nilai tertinggi. Sebaliknya, pada level terendah sinyal pemodulasi, berakibat
pada naiknya kapasitansi (turunnya reaktansi kapasitif) varaktor sehingga
frekuensi osilator berada pada nilai terendah. Lebar deviasi tidak lebih dari
75 kHz untuk setiap sisi atau 150 kHz secara keseluruhan.
3. Osilator
Membangkitkan getaran frekuensi tinggi sesuai dengan
frekuensi lingkar tala dari generator tala yang pada umumnya menggunakan
resonator paralel berupa LC jajar. Nilai C dibangun sebagian atau keseluruhan
menggunakan varaktor deoda yang ada pada bagian modulator (untuk tipe modulator
dengan varaktor). Pada FM komersial, frekuensi kerja osilator mulai 87,50 MHz
s/d 108,50 MHz untuk FM II dan 75,50 MHz s/d 96,50 MHz untuk FM I.
4. Buffer (Penyangga)
Penyangga (buffer) berfungsi menguatkan arus sinyal keluaran
dari osilator. Sebuah penyangga identik dengan rangkaian dengan impedansi
masukan tinggi dan impedansi keluaran rendah sehingga sering
digunakan emitor follower pada tahap ini.
5. Driver (Kemudi)
Rangkaian driver berfungsi mengatur penguatan daya (tegangan
dan arus) sinyal FM dari penyangga sebelum menuju ke bagian penguat akhir. Pada
sistem pemancar FM sering digunakan penguat kelas A untuk menjamin linieritas
sinyal keluaran. Mengingat efisiensi penguat kelas A yang rendah (hanya sekitar
30%), maka perlu beberapa tingkatan driver sebelum penguat akhir (final
amplifier). Pada tahap driver, penggunaan tapis -lolos-bawah sangat dianjurkan
untuk menekan frekuensi harmonisa.
6. Penguat Akhir (Final Amplifier)
Bagian penguat akhir merupakan unit rangkaian penguat daya
RF efisiensi tinggi, untuk itu sering dan hampir selalu digunakan penguat daya
RF tertala kelas C karena menawarkan efisiensi daya hingga “100%”. Bagian akhir
dari penguat akhir mutlak dipasang filter untuk menekan harmonisa frekuensi.
7. Antena
Mengubah getaran listrik frekuensi tinggi menjadi gelombang
elektromagnetik dan meradiasikannya ke ruang bebas. Jenis antena sangat
berpengaruh pada pola radiasi pancaran gelombang elektromagnetik.
8. Catu Daya (Power Supply)
Catu daya harus mempu mensuplay kebutuhan daya listrik mulai
dari tingkat modulator – osilator sampai tingkat penguat akhir daya RF.
Pemasangan shelding pada blok pen-catu daya merupakan hal penting untuk sistem
pemancar FM, selain itu pemakaian filter galvanis sangat dianjurkan untuk
menekan sinyal gangguan pada rangkaian jala-jala dan sebaliknya.
Dalam sebuah blok diagram pemancar FM stereo seperti gambar
di atas, untuk dapat bekerja dengan baik, diperlukan penalaan rangkaian. Dalam
sistem pemancar FM modern, tingkat encoder sampai dengan driver telah tersedia
dalam bentuk modul yang dikenal dengan istilah Excitter FM Stereo. Pada modul semacam itu tidak diperlukan
penalaan rangkaian secara manual karena rangkaian tala sudah dirancang
sedemikian rupa untuk dapat bekerja pada bidang yang lebar, sehingga penalaan
hanya dilakukan pada bagian input dan output penguat akhir daya RF.
SUMBER : http://oprekzone.com/blok-diagram-pemancar-fm-stereo/
0 komentar:
Posting Komentar