WoW dotA Allstars

This is Description

Jumat, 30 Maret 2012

fungsi pengorganisasian ekonomi

Fungsi peng organisasian ekonomi sangatlah penting karena fungsi tersebut dapat memberi kerangka kerja untuk melaksanakan rencana-rencana yang telah ditetapkan.Pengorganisasian merupakan pengelompokan aktivitas tersebut yang penting untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Pengorganisasian mencakup penugasan manajer untuk mensupervisi kinerja aktivitas-aktivitas tersebut, sebagaimana mereka harus memantapkan hubungan supervisor bawahan yang penting. Hubungan-hubungan ini diperlukan untuk mencapai koordinasi struktural baik secara vertikal dan lateral.
Teoritisi manaiemen juga membedakan antara organisasi formal dan informal. Organisasi formal adalah struktur hubungan otoritas yang direncanakan dan saluran komunikasi. yang diarahkan kepada pelaksanaan tujuan sebagaimana ditunjukkan oleh bagan organisasi resmi. Organisasi formal lembaga pendidikan, dangan demikian dibatasi secara baik dan tegas (welldefined and rigid) dan harus memiliki hirarkhi yang dinyatakan secara eksplisit. Sebaliknya suatu organisasi informal nampak kurang tegas (ill-defined), fleksibel dan spontan, dangan tujuan dan hubungan yang tidak spesifik.

Prinsip-Prinsip Pengorganisasian
Prinsip-prinsip Pengorganisasian dapat mengacu kepada prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang ditawarkan oleh Taylor (Buford, Jr., & Bedeian, 1988: 14), sebagai berikut:
a.Pengembangan ilmu murni dalam pengelolaan, disertai dangan hukum, aturan dan prinsip yang dinyatakan secara ielas untuk mengganti metode tradisional.
b.Seleksi, pelatihan, dan pengembangan karyawan dilakukan secara ilmiah; dimana of workers; sementara karyawan masa lampau dipilih secara acak dan sering tidak terlatih.
c.Kerjasama secara sungguh-sungguh dengan para karyawan untuk meyakinkan bahwa semua pekerjaan/tugas dikerjakan sesuaidangan prinsip-prinsip ilmiah.
d.Pembagian dan tanggungjawab secara sama antara karyawan dan manajemen.

Departementalisasi
Pengelompokan aktivitas ke dalam bagian-bagian memungkinkan untuk mengelola organisasibesar secara efektif, termasuk lembaga pendidikan. Setidaknya terdapat lima tipe departementalisasi yang dapat diaplikasi ke dalam layanan pendidikan. Kelima tipe tersebut adalah:
(a) pembagian berdasarkan fungsi (functional departementalization),
(b) pembagian berdasarkan tempat (geographic departementalization),
(c) pembagian berdasarkan program (program departementalization),
(d) pembagian berdasarkan layanan (service departemen talization), dan
(e) pembagian menurut klien (clientele departementalizatlon).

Definisi Perencanaan Ekonomi

Definisi Perencanaan Ekonomi

Perencanaan merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang mencangkup keputusan- keputusan atau pilihan – pilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu pada masa yang akan datang (Conyers & Hills , 1994) Berdasarkan definisi diatas berarti ada empat elemen dasar perencanaan yaitu :
a. Merencanakan berarti memilih
b. Perencanaan merupakan alat pengalokasian sumberdaya
c. Perencanaan merupakan alat untuk mecapai tujuan
d. Perencanan untuk masa depan (Lincolin Arsyad,1999)

Arthur lewis dalam bukunya berjudul Development Planning (1966). Membagi perencanaan dalam 6 (enam) pengertian yaitu :
1. Istilah perencanaan seringkali dihubungkan dengan letak geografis, bangunan, tempat tinggal, bioskop dan lainnya. Di negara sedang berkembang hal ini sering disebut dengan istilah perencanaan kota dan negara (town and country planning) atau perencanaan kota dan daerah (urban and regional planning).

2. Perencanaan mempunyai arti keputusan penggunaan dan pemerintah dimasa yang akan datang.

3. Ekonomi berencana adalah ekonomi dimana setiap unit produksi hanya memanfaatkan sumber daya manusia, bahan baku, dan peralatan yang dialokasikan dengan jumlah tertentu dan menjual produknya hanya kepada perusahaan atau perorangan yang ditunjuk oleh pemerintah.

4. Perencanaan berarti setiap penentuan sasaran produksi oleh pemerintah.

5. Penerapan sasaran untuk perekonomian secara keseluruhan dengan maksud untuk mengalokasikan semua tenaga kerja, devisa, bahan mentah dan sumberdaya lainnya ke berbagai bidang perekonomian.

6. Untuk menggambarkan sarana yang digunakan pemerintah untuk memaksakan sasaran-sasaran yang ditetapkan.
7.
Perencanaan sebenarnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan dari waktu ke waktu dengan melibatkan kebijaksanaan (polycy) dari pembuat keputusan berdasarkan sumber daya yang tersedia dan disusun secara sistematis.

Maka pelaksanaan perancangan pembuatan perencanaan itu pada dasarnya adalah mengambil suatu kebijaksanaan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut (Soekartawi, 1990).
1. Perencanaan berarti memilih berbagai alternatif yang terbaik dari sejumlah alternatif yang ada.
2. Perencanaan berarti pula alokasi sumberdaya yang tersedia baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia.
3. Perencanaan mengandung arti rumusan yang sistematis yang didasarkan pada kepentingan masyarakat banyak.
4. Perencanaan juga menyangkut masalah tujuan atau sasaran tertentu yang harus dicapai.
5. Perencanaan juga dapat diartikan atau dikaitkan dengan kepentingan masa depan.

Meskipun tidak ada kesepakatan diantara para ekonomi berkenaan dengan istilah perencanaan ekonomi mengandung arti pengendalian dan pengaturan perekonomian dengan sengaja oleh pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu didalam jangka waktu tertentu pula. (Lincolin arsyid, 1999)

Fungsi Perencanaan Ekonomi
Beberapa buku literatur perencanaan pembangunan (Development planning) pembahasan terhadap pentingnya perencanaan ini sering dikaitkan dengan pembangunan itu sendiri. Dengan demikian, pembahasan pentingnya aspek perencanaan yang dikaitkan dengan aspek pembangunan dapat diklarifikasikan menjadi dua topik utama, yaitu :
1. Perencanaan sebagai alat dari pembangunan.
2. Perencanaan sebagai tolok ukur dari berhasil atau tidaknya pembangunan tersebut.

Perencanaan dianggap sebagai alat pembangunan karena perencanaan memang merupakan alat strategis dalam menuntun jalannya pembangunan. Suatu perencanaan yang disusun secara acak-acakkan (tidak sistematis) dan tidak memperhatikan aspirasi target group (sasaran), maka pembangunan yang dihasilkan tidak seperti yang diharapkan. Dengan demikian dalam konteks perencanaan, sebagai alat maka mempunyai keunggulan komprehensif sebagai berikut :
a. Perencanaan dapat dipakai sebagai alat untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembangunan.
b. Perencanaan dapat dipakai sebagai alat penentuan sebagai alternatif dan berbagai kegiatan pembangunan.
c. Perancanaan dapat dipakai sebagai penentuan skala prioritas.
d. Perencanaan dapat dipakai sebagai alat peramalan (forecasting) dari kegiatan dari masa ke masa yang akan datang. (Soekartawi, 1990)

Sementara menurut Lincolin Arsyad fungsi-fungsi perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Dengan perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada tujuan pembangunan.
b. Dengan perencanaan dapat dilakukan suatu perkiraan potensi-potensi, prospek-prospek perkembangan, hambatan serta resiko yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang.
c. Perencanaan memberikan kesempatan untuk mengadakan pilihan yang terbaik.
d. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas dari segi pentingnya tujuan.
e. Perencanaan sebagai alat untuk mengukur atau standar untuk mengadakan pengawasan evaluasi.
Proses Perencanaan Ekonomi
Proses perencanaan merupakan hal mendasar yang harus diperhatikan oleh para pembuat keputusan (perencanaan), adapun proses perencanaan ekonomi tersebut dibagi kedalam empat tahap diantaranya adalah:
1. Tahap pertama, pada tahap ini diterapkan tujuan oleh pemimpin politik, serta prioritas tujuan untuk mengarahkan para perencana jika terjadi konflik tujuan.
2. Tahap kedua, adalah mengukur ketersediaan sumberdaya yang langka sebelum periode perencanaan tersebut.
3. Tahap ketiga, hampir dari semua upaya ekonomi ditujukan untuk memilih berbagai cara (kegiatan dan alat) yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan nasional.
4. Tahap keempat, perencanaan mengerjakan proses pemilihan kegiatan yang penting dan mungkin untuk mencapai tujuan nasional (welfare fungtion) tanpa terganggu adanya kendala-kendala sumberdaya dan organisasional. Hasil dari proses ini adalah strategi pembangunan (Development strategy) atau rencana mengatur kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama beberapa tahun (biasanya lima tahun). (Lincoln Arsyad, 1999)

Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi menurut Adam Smith membagi tahapan pertumbuhan ekonomi menjadi lima tahap yang berurutan, yaitu dimulai dari masa perburuan, masa berternak, masa bercocok tanam, masa perdagangan dan yang terakhir adalah masa perindustrian. Menurut teori ini, masyarakat akan bergerak dari masyarakat tradisional kemasayarakat modern yang kapitalis. Dalam prosesnya, pertumbuhan ekonomi akan semakin terpacu dengan adanya sistem pembagian kerja antar pelaku ekonomi. Dalam hal ini, Adam Smith memandang pekerja sebagai salah satu input bagi proses produksi.Pembagian kerja merupakan titik sentral pembahasan dalam terori Adam Smith, dalam upaya meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Dalam pembangunan ekonomi, modal memegang peran penting. Menurut teori ini, akumulasi modal akan menentukan cepat atau lambatnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Modal tersebut diperoleh dari tabungan yang dilakukan masyarakat. Adanya akumulasi modal yang dihasilkan dari tabungan, maka pelaku ekonomi dapat menginvestasikan kesektor riil, dalam upaya untuk meningkatkan penerimaannya.

Menurut Adam Smith proses pertumbuhan akan terjadi secara simultan dan memiliki hubungan keterkaitan satu dengan lain. Timbulnya peningkatan kinerja pada suatu sektor akan meningkatkan daya tarik bagi pemupukan modal, mendorong kemajuan tekhnologi, meningkatkan spesialisasi dan memperluas pasar hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi semakin pesat. Proses pertumbuhan ekonomi sebagai suatu ‘fungsi tujuan’, pada akhirnya harus tunduk pada ‘fungsi kendala’, yaitu keterbatasan sumberdaya ekonomi. Pertumbuhan ekonomi akan mengalami keterlambatan jika daya dukung alam tidak mampu lagi mengimbangi aktivitas ekonomi yang ada. Keterbatasan sumberdaya merupakan faktor yang dapat menghambat ekonomi tersebut, bahkan dalam perkembangan hal tersebut justru menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi. (Mudrajad kuncoro, 1997)

Tindakan Ekonomi

1. Tindakan ekonomi
Setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang baik dan yang paling menguntungkan disebut tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi dilakukan karena adanya keterbatasan sarana pemenuhan kebutuhan. Karena keterbatasan ini, manusia harus memilih kebutuhan mana yang pemenuhannya harus didahulukan serta kebutuhan mana yang sesuai dengan kemampuan. Tindakan ekonomi yang dilakukan oleh perseorang, masyarakat, dan pemerintah. Tindakan ekonomi yang dilakukan perseorang, yaitu dengan membeli barang kebutuhan sesuai dengan kemampuan dan daya belinya, dapat dikategorikan sebagai tindakan ekonomi yang rasional. Namun jika membeli barang tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya, dan hanya bertujuan ingin dipuji atau disanjung saja, maka dapat dikategorikan sebagai tindakan ekonomi yang tidak rasional atau emosional.tindakan ekonomi ini selain dilakukan oleh perseorang, juga dilakukan oleh pemerintah.
2. Motif ekonomi
Setiap tindakan ekonomi yang dilakukan pasti memiliki tujuan. Tujuan itulah yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi. Dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi. Motif manusia untuk memenuhi kebutuhannya dapat berupa motif intrinsik dan motif ekstrinsik. Motif intrinsik adalah keinginan memperoleh barang atau jasa karena didorong oleh kesadarannya sendiri. Misalnya, orang makan karena lapar dan orang membutuhkan minum karena haus. Sedang motif ekstrinsik adalah keinginan memperoleh barang dan jasa karena adanya pengaruh dari pihak luar. Misalnya, Fatir membeli sepeda karena teman-temannya banyak yang naik sepeda ke sekolah.
Ada beberapa motif ekonomi yang mendorong manusia melakukan tindakan ekonomi.
· Motif mencari keuntungan
· Motif mendapatkan kekuasaan ekonomi
· Motif untuk memperoleh pengharagaan
· Motif ingin berbuat sosial
· Motif untuk mencukupi kebutuhan hidup dan meningkatkan kemakmuran

Pengontrol Prekonomian

A.PENDAHULUANDalam kegiatan perekonomian masalah yang selalu dihadapi suatu Negarasekaligus sebagai titik tolak analisis dalam teori makroekonomi adalahmasalah
pertumbuhan ekonomi.
Masalah yang kedua adalah
ketidakstabilan kegiatan ekonomi
, masalah
pengangguran dan inflasi
.Masalah dalam perekonomian yang ke empat adalah
masalah neracapembayaran dan perdagangan.
Neraca pembayaran adalah
suaturingkasan pembukuan yang menunjukkan aliran pembayaran yang dilakukan dari Negara-nagara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negerike nagara lain.
Dari empat pokok permasalahan yang terjadi dalam kegiatan perekonomian tersebut diatas, maka suatu Negara perlu melakukankebijakan-kebijakan ekonomi. Bentuk kebijakan ekonomi yang dilakukansuatu Negara tergantung kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapainya untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.Tujuan kebijakan untuk mengatasi masalah-masalah dalam teorimakroekonomi dapat dibedakan kepada empat aspek;
1.
Menstabilkan kegiatan ekonomi dapat diwujudkan dengan tigahal;tingkat penggunaan tenaga kerja tinggi, tidak ada perubahan yang berartidalam tingkat harga-harga, keseimbangan dalam ekspor danimpor dan lalu lintas modal dari dan ke luar negeri.2.Penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi.
3.
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh denganmenyediakan kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang terusmenerus bertambah dan menaikkan tingkat kemakmuran rakyat.4.Menghindari masalah inflasi.Pemerintah dalam hal ini mempunyai peran yang sangat pentingyaitu dengan membetuk kebijakan dan menjalankannya agar tercapai tujuandi atas. Adapun kebijakan yang harus dilakukan pemerintah ada 3 bentuk;1.Kebijakan fisca
2.
Kebijakan moneter
3.
Kebijakan segi penawaran.Pada pembahasan ini penulis memfokuskan salah satu bentuk kebijakanyang harus dilakukan pemerintah untuk menghadapi masalah perekonomian Negara, yaitu Kebijakan Moneter.PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER
1.
Pengertian Kebijakan Moneter Adalah langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh Bank Sentraluntuk merubah penawaran uang dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi secara agregat.